Minggu, 16 Desember 2012

Metode Riset


Proposal Kepuasan Konsumen Dalam Mengunjungi Objek Wisata Pemandian Tirto Argo Semarang

1.1   LATAR BELAKANG MASALAH

 

Pariwisata merupakan sektor yang paling kompleks karena bersifat multidimensi baik fisik, social budaya , ekonomi dan politik. Pariwisata juga menawarkan jenis prosuk dan wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata bahari/tirta, wisata sejarah, wisata arkeologi, wisata budaya, wisata budaya, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang tua). Wisata remaja, wisata perkebunan (wisata argo), wisata nostalgia, wisata pendidikan/ilmiah, wisata alam, wisata petualang, wisata dirgantara, wisata berburu, wisata belanja, wisata industri.

        Pariwisata adalah suatu perjalanan ya ng dilakukan orang sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungin, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasiatau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Richard Sihite, 2000:46-47)

        Dengan demikian pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mam negara pu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan , standar hidup sertta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri  kerjinan  tangan dan cinderamata, penginapan dan trasportasi.

        Indonesia merupakan salah satu negara yang memilikisumber daya alam yang melimpah, baik daratan, udara maupun perairan. Di samping itu Indonesia juga merupakan suatu negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan nilai sejarah yang sangat tinggi, hal itu terwujud dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah di bergai tempat. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam.

 

RUMUSAN MASALAH

        Subuah objek wisata didirikan pada umumnya untul memberikan kepuasan kepada konsumen. Pihak pengelolapun menginginkan bahwa supaya konsumen yang datang sebagai objek wisata tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini bukan tugas yang mudah perubahan-perubahan yang dapat terjaadi setiap saat baik perubahan pada diri konsumen seperti selera maupun aspek-aspek psikologis setelah perubahan kondisi lingkungan yang mempengaruhi aspek-aspek psikologis, sociaal dan cultural konsumen itu sendiri.

        Demikian juga halnya dengan perkembangan industri hiburan dan pariwisata yang mengarah pada gejala persaingan yang melatar belakangi perlunya objek wisata Pemandian Siwarak Tirto Argo Semarang mempertahankan konsumen-konsumennya. Meskipun Pemandian Siwarak Argo selalu berusaha memperbaiki kualitasss untuk meningkatkan kepuasan konsumen namun harus diakui bahwa dengan meningkatnya persaingan bidang industri hiburan dan pariwisata, tingkat persaingan dalam mempertahankan konsumen menjadi semakin tinggi.

 

        TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1.       Untuk menganalisis pengaruh factor tujuan terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.

2.       Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek wisata ssiwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.

3.       Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek wisata ssiwarak tirto argo.

4.       Untuk menganalisis pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1.       Sebaga masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan pemerintah terutama yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mempertahankan dan apabila perlu meningkatkan jumlah wisatawan yangdatang.

2.       Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagia bahan masukan dan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen.

 

2.1   TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Definisi Pariwisata

                Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Seorang yang melakukan perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila bersifat sementara, sukarela karena tidak ada paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran.

                Beberapa pengertian mengenai istilah pariwisata yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi diantaranya adalah Hunziker dan Kraph yang menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal atau usaha-usaha yang bersifat permanent atau sementara sebagai usaha mencari pekerjaan penuh.

                Pariwisata merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu  dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan sbersejarah, kesehatan, dan pariwisata spritualisme, sering dengan meningkatnya waktu luang sebagai akibat lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan, maka aktifitas kepariwisataan akan semakin meningkat.

                Hornby menyebutkan rumusan wisata sebagai sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal yang merupakan ia memulai perjalanan.

                Sedangkan Kodhyat merumuskan pariwisata sebagai fenomena yang ditimbulkan oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang disebutkan perjalanan (travel). Perjalanan untuk memenuhi rasa ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif dikategorikan sebagai wisata.

                Sedangkan menurut Spillane (1989) mendefiniskan pariwisata sebagai kegiatan melakukan perjalanan dnegan tujuan mencari kepuasan, mencari sesuatu, meperbaiki kesehatan, menikmati olahraga, menunaikan tugass, berziarah, dan lain-lain.

                Kemudian menurut  Salah Wahab (1976) dalam Winarto dan Widowati (2003), pariwisata adalah salah satu industrii yang menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatkan, tarif hidup, dan dalam mengaktifkan sector produksi lain di dalam negara penerima wisatawan.

                Selanjutnya dalam UU No.  9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan wisata adalah kegiatan  perjalanan atau sebagao=i dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tariknya.

                Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalan wisata.  Menurut Burchat dan Medelik (1981), wisatawan memiliki 4 ciri utaman, ciri tersebut adalah (Kohdyat, 1996) :

1.       Wisataan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tempat tinggal di berbagai tempat tujuan.

2.       Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.

3.       Wisatawan bermaksud pulang kembai dalam beberapa hari atau bulan, karena itu perjalanan bersifat sementara dan bejangka pendek.

4.       Wisatawan melakukan perkjalanan bukan mencari tempat tinggal, untuk menetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.

Jenis Pariwisata

                Tujuan dari wisatawan melakukan perjalanan mempengaruhi dan menentukan jenis pariwisaya yang memungkinkan untuk dudikembangkan di daerah tujuan wisata yang nantinya akan menarik wisatawan untuk mengujunginya. Menurut Spillane terdapat berbagai jenis pariwisata , yaitu :

a)       Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur mencari udara segar yang baru, untuk mengendorkan syarafnya, untuk menikmati keindahan alam, untuk menikmati hikayat suati daerah, untuk menikmati hiburan, dan sebagainya. Jenis pariwisata ini menyangkut begitu banyak unsur yang besifat berbeda karena pengertian utility pleasurre yang berbeda sessuai karakter, citra rasa, latar belakang kehidupan, dan temperamen individu.

b)       Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan untuk orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari libur untuk istrahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

c)       Pariwisata untuk kebudayaan

Jenis pariwisata ini ditandai oleh rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat-istiadat, cara hidup masyarakat negara lain, untuk mengunjungi peninggalan-peninggalan  bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu dan penemuan besar masa kini, pusat-pusat kesenian dan keagamaan dan mengikuti festival seni musik, film, teater, tarian, dan sebagainya.

d)       Pariwisata untuk olahraga (sport tourism)

Pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktikannya sendiri, sperti pendakian gunung, berburu, meemncing, dan sebagainya. Untuk mengunjungi tempat wisata  yang menyediakan tempat pariwisata untuk olahraga ini.

e)       Pariwisata untuk konvensi (convention tourism)

Jenis pariwisata ini mengalami perkembangan yang luar biasa dan menjadi penting dalam sumbangannya dalam devisa negara. Banyak negara yang mulai tertarik dan menggggarap jenis pariwisata ini dengan banyaknya hotel dan bangunan-bangunan yang khusus dilengkapi untuk menunjang convention tourism.

Aspek Ekonomi Pariwisata

Aktivitas industri pariwisata mampu menggerakan kegiatan-kegiatan terkait, menggerakan industri-industri lain bahkan merambah pada sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, pertenakan, perkebunan, kerajinan rakyat, dan sebagainya. Dengan begitu, pariwisata memainkan peran penting sebagai pemicu pertumbuhan yang berimbang karena kompleksnya hakekat industri pariwisata. Pertumbuhan berimbang ini tidak lain terlaksana oleh munculnya produksi usaha baru (inovasi) dan perluasannya. Selain itu, pariwisata juga memegang peranan utama dalam hal kebijaksanaan kesempatan kerja, dikarenakan oelh pemerintah pariwisata cenderung berkembang luas dalam jangka panjang.

Potensi pariwisata yang baik dan berdaya saing tinggi pada suatu negaaara dapat dijadikan sebagai kegiatan ekonomi yang mampu meningkatkan likuiditas keuangan negara.

Lebih jauh dalam UU No. 9 tahun1990  tentang kepariwisataan pada butir B menyebutkan bahwa kepariwisataan mempunyai penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkokoj jati diri bangsa dan mempererat persahabatan anatar bangsa.

Industri pariwisata memiliki sifat khusus. Menurut Spillane (1989), sifat tersebut adalah :

a.       Produk wisata tidak dapat dipindahkan karena orang lain tidak dapat membawa produk wisata pada wisatawan, tetapi wisatawan itu sendiri yang harus mengujungi, mengalami dan datang menikmati produksi wisata tersebut.

b.       Produksi dan konsumsi terjadi pada waktu yang bersamaan. Tanpa wisatawan yang sedang menggunakan jasa wisata itu tidak akan terjadi kegiatan produksi wisata.

c.        Pariwisata tidak mempunyai standar ukuran yang obyektif karena pariwisata memiliki berbagai ragam jenis pariwisata.

d.       Wisatawan tidak dapat mencicipi, mengetahui, ataupun menguji produk itu sebelumnya karena wisatawan hanya melihat dari brosur ataupun alat promosi lainnya.

e.       Produks wisata mengandung resiko tinggi karena memerlukan modal besar, sedangkan permintaannya sangat peka dan rentan terhadap situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat, kesenangan wisata dan sebagainya.

Kepuasan Konsumen

        Pengertian Kepuasan Konsumen menurut Mowen dan Michael (2002) adalah sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh atau menggunakannya.

        Perilaku konsumen (customer behavior) merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termaksud di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Darmamesta dan Handoko, 2000).

        Terori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan pada pemisalan ini, dan dengan anggapan  bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan ordinal, manfaat atau kenikmatan yang ddiperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.

                Tingkah laku konsumen dalam memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukan dengan batuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama) (sadono Sukirno;2005).

Perilaku Konsumen

                Perilaku konsumen dapat diartikan sbagai kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-jasa, termaksud didalamnya proses mengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut (Basu Swastha, 1992).

                Perilaku konsumen (customer behavior) merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan varang dan jasa termaksuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Darmamesta dan Handoko, 2000).

                Perilaku konsumen (customer behavior) sebai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitaaar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (J. Paul Peter dan Jerry C. Oslen , 1999).

Paling tidak ada 3 definisi dari pengertian tersebut yaitu :

1.       Perilaku konsumen adalah dinamis,

2.       Hal tesebut adalah melibatkan interaksi pengaruh dan kognisi perilaku dan kejadian sekitar dan

3.       Hal tersebut melibarkan pertukaran.

Berdasrkan definis di atas dapat disimpulkankan yang bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan yang dilakukan oelh individu atau kelompok yang berhubungan dengan proses keutusan dalam mendpatkan dan menggunakan barang atau jasa.

Model Perilaku Konsumen

Banyak perilaku yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungannya untuk saling berinteraksi. Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk memahaminya.

Salah satu model perilaku konsumen adalah model dari Engel, dkk (1990). Model perilaku konsumen tersebut terbagi ke dalam empat hal yaitu :

a.       Stimulus, yang merupakan masukan untuk konsumen dai pemasaran untuk mempengaruhi reaksi konsumen, stimulus ini dapat berupa produk, harga, promosi, dan distribusi.

b.       Proses informasi, merupakan tahap dimana konsumen melakukan pemprosesam informasi suatu prosuk yang diberikan lingkungan eksternal.

c.        Proses pengambilan keputusan, yang mengidentifikasi proses dari identifikasi masalah sampai pemecahannya, yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu : pengenalan masalah (problem  recognition), Penelusurasn informasi (informasition seacrh), evaluasi (alternative evaluation), pilihan (choice), dan hasil (outcomes).

d.       Pengaruh lingkungan eksternal, terbagi dalam dua bagian yaitu : pengaruh lingkungan yang n kebudayaan, kelas sosial, pengaruh individu, keluarga, dan situasi. Sedangkan perbedaan-perbedaan individu mencakup sember daya yang dimiliki  konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup serta demografi.

Pengertian Tujuan

                Tujuan disini dimasudkan adalah motivasi konsumen untuk mengunjungi obyek wisata siwarak tirto argo. Motivasi tersebut meliputi untuk tujuan wisata atau rekreasi, olahraga, maupun yang lain.

Pengertian Harga

                Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan layanan ( Basuswastha, 1993). Dalam hal ini harga yang dimaksud adalah biaya masuk kedalam obyek wisata siwarak trito argo.

Pengertian Lokasi

                Strategi lokasi adalah salah satu dterminan paling dalam dalam perilaku konsumen. Dalam hal ini semakin jauh dari pusat kota, sebuah obyek wisata akan semakin diminati, sebab menelaah kegunaan dari pengadaan obyek wisata tersebut adalah untuk hiburan.

Pengertian Fasilitas

                Fasilitas yang dimasud adalah seberapa menarik dan menyenangkannya sebuah obyek yang menjadiakn sebagai tempat pariwisata, dalam hal ini adalah objek wisata siwarak tirto argo.

·         Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh khoirotun tahun 2003 berjudul Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor honda. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang responden dengan menggunakan emapat variabel, yaitu : pelayanan, fasilitas, harga, lokasi.

Dari hasil uji Validitas didapatkan hasil bahwa keempat variabel valid. Sedangkan dari hasil uji Reabilitass, keempat variable tersebut berstatus reliable. Sedang, dari hasil analisis regressi linear berganda diketahui bahwa ada pengaruh bersama-sama keempat variabel terhadap keputusan penelitian.

Fitria Perdana Sari (2003) melakukan penelitian berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli Konsumen di ABSAH Swalayan terpadu Semarang, penelitian ini dilakukan oleh 100 responden. Dari hasil uji validitas dan reabilitas diketahui bahwa keempat variabel yaitu harga, pelayanan, lokasi, keragaman barang, adalah valid dan handal. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terghadap keputusan membeli konsumen.

Dari kedua penelitian terdahulu diatas berhubungan dengan penelitian sekarang dalam hal perumusan masalah dan analisis data yang digunakan. Namun, ada perbedaan pada obyek yang diteliti. Obyek penelitian kali ini adalah menggunakan obyek pariwisata dengan studi kasus tempat wisata Siwrak Tirto Argo.

·         Kerangka Pemikiran

Variabel-variabel yang digunakan dalam pemikiran peneliyian “ Analisis Kepuasan Konsumen Daam Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian Siwarak Tirto Argo Semarang”, adalah antara lain variable tujuan, variable harga, variable lokasi, variable fasilitas.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelelitian ini adalah anatara lain :

1.       Variabel tujuan diduga memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo

2.       Variable harga diduga memiliki hubungan negative dan pengaruh signifikasi terhadap keputusan konsumen dalam memilih objek wisata sirawak tirto argo.

3.       Variabel lokasi diduga juga memiliki hubungan positif dan pengarih signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo

4.       Variabel dasilitas diduga memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo.

3.1    Metode Penelitian

·         Variabel Penelitian Definisi Operasional

Variabel Penelitian dalam penelitian definisi operasional antara lain :

a.       Variabel Independen (bebas)

Yaitu variabel yang mempengaruhi dan penyebab hal lain terjadi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah :

X1 : Tujuan

X2 : Harga

X3 : Lokasi

X4 : Fasilitas

b.       Variabel Dependen (tidak bebas)

Yaitu variabel yang situasi dan kondisinya tergantung atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam memiih obyek wisata. Sedangkan definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut :

1.       Tujuan

Adalah motivasi konsumen dalam berkunjung ke Siwarak Tirto Argo. Dalam berekreasi ataupun untuk tujuan lain.

2.       Harga

Adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk sebuah jada yang ditawarkan. Dalam hal ini konsumen akan memperoleh keuntungan dari pelayanan obyek wisata yang ditawarkan.

3.       Lokasi

Lokasi Siwarak Tirto Argo adalah tempat untuk memperoleh hiburan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan anatara lain kenyamanan obyek wisata tersebut dan juga seberapa jauh jarak antara tempat tinggal dan area obyek wisata.

4.       Fasilitas

Adalah berupa atribut dari fisik obyek wisata tersebut dalam hal ini siwarak tirto argo dan juga segala sesuatu yang membuat konsumen datang, memudahkan kinsumen merasa nyaman.

 

·         Penentuan Sample

Sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memiliki karakteristik hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 1998). Jumlah sample yang diambl 110 orang. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor waktu dan tenaga.

·         Jenis Data yang Digunakan

Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (J. Supranto,1990). Data yang digunakan adalah data primer, merupakan data diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu jawaban dari para responden penelitian.

Data yang digunakan adalah :

a.       Identitas responden

b.       Tanggapan responden tentang tujuan, harga, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan memilih siwarak tirto argo sebagai tempat wisata.

·         Metode Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data primer dalam pengumpulan data ini adalah ( J. Ssupranto, 1990) :

a.       Kuisioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran kuisioner atau daftar pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu jawaban alternatif yang telah disediakan kecuali daftar pertanyaan mengenai identitas responden yang bersifat terbuka.

b.       Wawancara

Yaitu mengumpulkan data dengan tekhnik tanya jawab langsung dengan responden yang diarahkan pada materi yang dibahaas, untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian. Tekhnik ini dilakukan terhadap pimpinan perusahaan maupun yang berkaitan dengan materi yang di bahas tersebut.

·         Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif, penjelasan dari kedua analisis teersebut adalah sebagai berikut :

a.       Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif ini didasarkan atas hasil jawaban responden dengan menggunakan tabulasi data. Setelah melalui proses analisis kuantitatif, ,maka akan dapat dianalisis secara kuantitatif, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengarih faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelia.

b.       Analisis Kuantitatif

Merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung. Dalam analisa kuantitatif dimasudkan untk memperhitungkan atau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap kejadian lainnya (J. Supranto, 1990). Adapun tes yang dipengaruhi adalah :

1.       Analisis Validitas Reabilitass

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu Kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika v hitung (untuk v tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation) lebih besar daripada v table dan sebaliknya jika v hitung lebih kecil dari v table maka kuisioner tersebut tidak valid ( Imam Ghozali, 2001).

Uji Reabilitas alat untuk mrengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator dari variable. Suati kuisioner dikatakan realibel atau handal jika niali Croanboach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali).

2.       Uji Asumsi Klasik

Hasil perhitungan regtresi sebelum digunakan untuk analisis akan diuji normalitas, problem autokorelaso, multikolinearitas dan uji heteroskedatisitas. Hasil regresi variable amatan akan diuji sebagai berikut (Singgih Santoso).

1)       Uji normalitas dengan grafik distribusi norma PP-Plot dengan dasar pengambilan keputusan.

a.       Jika data menyebar disekitar garis ddiagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi regresi memenuhi asumsi normalitas.

b.       Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidaak memenuhi asumsi normalitas.

3.       Uji Multikolinearitass dengan Tolerance dan VIF, analisis dengan keputusan bebas :

a.       Memenuhi nilai Variance Inflation Factor  (VIF) di sekitar 1

b.       Mempunyai angka Tolerance mendekati 1

4.       Uji Heteroskedastisitas dengan grafik scatter plot, dengan pengambilan keputusan :

a.       Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitass.

b.       Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angaka pada sumbuh Y, maka terjadi heteroskedastisitas.

5.       Analisis Regresi Berganda

Tekhnik analisis dengan menggunakan regresi berganda ini digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing variable bebass terhadap variable terikat.

Persamaan umum regresi berganda adalah :

Dimana :

Y   : Keputusan mengunjungi obyek wisata

X1 : Tujuan

X2 : Harga

X3 : Lokasi

X4: Fasilitas

6.       Pengujian Hipoytesis

a.       Uji signifikasi secara simultan

F-test = Dimaksudkan untuk menguji signifikasi koefisien regresi berganda.

Dengan Rumus :

F = R2/K

Dimana :

R2 = Koefisien Determinasi

K   = Jumlah Koefisien

N   = Banyaknya Data

Kriteria Pengujian :

Dengan derajat bebas = (n – k – 1)

Tingkat keyakinan  = 95 %

Perumusan hipotesis statistik yaitu :

Ho : Bj = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Ha : Bj ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitass, barang, pelayanan, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Kriteria pengujian hipotesis :

Ho diterima, Ha ditolaj apabila F hitung ≤ F table

Ha diterima, Ho ditolak apabila F hitung > F table

b.       Uji signifikasi terhadap keofisien regresi parsial b1, b2, b3, dan b4 dengan T test.

c.        T test dimasuksdkan untuk menguji signifikasi koefisien regresi parsial dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

t = b –β

      sb

Dimana :

b = Koefisien regresi untuk sampel

β = Koefisien regresi untuk populasi

sb = standar deviasi untuk didtribus b.

        Dengan menggunakan derajat kebebasan (n – k) dan tingkat keyakinan 95 % maka kriteria pengujian sebagai berikut :

-          Ho : b1 = b2= b3 = b4 = 0 ; tidak ada pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, dan fasilitasss terhadap keputusan untuk mengunjung obyek wisata.

-          Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, fasilitas terhadapt keputusan untuk mengunjungi obyek wisata.

 

Daftar Pustaka

Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1987. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta

Engel,F James, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta

Hair, dkk, 1998, Multivariate Data Analysis, Fifty Edition, Prenice- Hall International, Inc

Yoeti Oka A, 2008, Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi, dan Implentasi. Kompas, Jakarta.
http://id.scribd.com/doc/28778436/Proposal-Kepuasan-Konsumen-Dalam-Mengunjungi-Obyek-Wisata-Pemandian-Siwarak-Tito-Argo-Semarang