Kau datang mebawa cinta dan kesetiaan...
Dan kau pergi meninggalkan luka dan kehancuran...
Dan aku lebih baik dikenal lalu dilupakan..
Daripada dicintai lalu dikhianati..
Jika hati adalah istana
Maka cinta adalah singgasana
Ketulusan adalah mahkota terindah
Senyum seorang kasih adalah tahta tiada tara
Cinta itu indah,
Dia itu anugrah,
Bila kita mencintai seseorang
Jangan engkau ingin memiliki dia,
Tapi buat dia bahagia.
Untuk kamu cintaku..
Jangan pernah kau berpikir bahwa
Aku akan meninggalkanmu...
Untuk kamu cintaku..
Akulah cintamu, kasihmu,sayangmu, rindumu.
Rabu, 24 April 2013
Ku lihat dia seperti datang
menuju sanubari,
Ku lihat dia seperti datang
menuju permadani,
Mengusik jiwa, mengetarkan
hati,
Ia adalah engkau yang selalu di hati
Aku tidak cinta uangmu,
Aku tidak cinta ketampananmu,
Aku tidak cinta kebaikanmu,
Aku tidak cinta kecerdasanmu.
Karena... aku hanya cinta kamu!!!
Cinta sejati mendengar apa yang
tidak dikatakan.. Mengerti apa yang
tidak dijelaskan,
Sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah, ataupun piqran,
Melainkan dari hati.
Takkan hadir tanpa pertemuan...
Takkan tulus tanpa kejujuran...
Takkan suci tanpa ikatan...
Takkan abadi tanpa kesetiaan..
Takkan indah tanpa kasih sayang..
menuju sanubari,
Ku lihat dia seperti datang
menuju permadani,
Mengusik jiwa, mengetarkan
hati,
Ia adalah engkau yang selalu di hati
Aku tidak cinta uangmu,
Aku tidak cinta ketampananmu,
Aku tidak cinta kebaikanmu,
Aku tidak cinta kecerdasanmu.
Karena... aku hanya cinta kamu!!!
Cinta sejati mendengar apa yang
tidak dikatakan.. Mengerti apa yang
tidak dijelaskan,
Sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah, ataupun piqran,
Melainkan dari hati.
Takkan hadir tanpa pertemuan...
Takkan tulus tanpa kejujuran...
Takkan suci tanpa ikatan...
Takkan abadi tanpa kesetiaan..
Takkan indah tanpa kasih sayang..
Aku memiliki sepasang mata,
Tapi tidak dapat selalu melihatmu,
Aku memiliki sepasang tangan
Tetapi tidak dapat selalu melindungimu,
Tetapi aku memliki satu hati,
Yang selalu berdoa untukmu.
Salam manis berserta madu,
Salam sayang berserta I Love You ,
Salam rindu berserta I Miss You,
Salam ingatan ku ingin tahu...
How are you?
Revolusi cinta matiku
Telah bergema keseluruh negri
Ini adalah tonggak sejarah
hidupku
Karena ku yakin kamu adalah
takdirku.
Cinta adalah kau yang ku rindu
Cinta adalah kau yang ku sayang
Cinta adalah kau yang terindah
Cinta adalah kau yang tercipta
Cinta tak butuh harta.....
Kasih tak butuh tahta, tetapi.....
Cinta dan kasih hanya butuh
Kesabaran dan keikhlasan.....
Saat kau datang ku terasa tenang
Tetapi saat kau pergi ku merasa hampa
Tanpa ada cinta yang menyelimuti diriku....
Ku sabar tuk jalani ini semua
Karena ku yakin kau adalah cinta sejatiku
Jika “Cinta” adalah “Raja” maka
“Hati” adalah “Istana”
Perih “Mata” kerena “Debu”
perih
“Hati” karena “Cemburu” berteman
Boleh Seribu....!!! Bercinta cukuplah satu....!!!
Senin, 22 April 2013
Bahasa Indonesia
NILAI-NILAI KEHIDUPAN
1. Pentingnya Nilai-Nilai Kehidupan
Setiap
manusia hidup dalam suatu lingkaran sistem tata nilai dalam masyarakat.
Manusia memenuhi kebutuhan
masing-masing bersama-sama membentuk
masyarakat. Individu dan masyarakat saling membutuhkan. Namun keinginan
masyarakat (atau kelompok yang mewakilinya) tidak selalu sama dengan kebutuhan
dan keinginan masing-masing individu. Bahkan dapat
terjadi adanya ketegangan atau pertentangan antara pribadi dengan masyarakat.
Contoh : Saluran air di jalan tersumbat oleh
sampah sehingga pada saat hujan turun terjadi banjir. Untuk mengatasi masalah
tersebut pengurus RT/RW memutuskan mengadakan kerja bakti dan meminta sumbangan
biaya pengerukan sampah. Sebagian kepala keluarga rela melakukan kerja bakti
dan menyumbangkan uang sesuai dengan kemampuannya. Tetapi ada sebagian yang
lebih mementingkan keperluan pribadinya, di antaranya pergi berekreasi ke luar kota, dan lain-lainnya. Di sini terlihat perbedaan minat dan kebutuhan masyarakat
dengan kebutuhan pribadi.
2. Pengertian Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai-nilai
atau peraturan-peraturan dalam masyarakat
berlaku dan disepakati bersama-sama dalam kehidupan, sehingga Anda sering
mendengar kata-kata “baik & tidak baik”, “boleh & tidak boleh”, “sopan
& tidak sopan”, “penting & tidak penting”, “tahu atauran & tidak
tahu aturan” dan sebagainya. Manusia tidak
dapat hidup sendiri, oleh karena itu sangat penting memahami nilai-nilai
kelompok, masyarakat, negara, dan pribadi sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai kehidupan, adalah
segala nilai yang hidup dan mempengaruhi
tindakan seseorang. Misalnya ketika terjadi penyerangan AS dan tentara sekutu
terhadap negara Irak, Indonesia mengutuk agresi tersebut. Di sini nilai-nilai
dasar “bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bengsa” mendasari tindakan bangsa Indonesia.
Setelah membaca contoh-contoh tersebut untuk melatih diri Anda dalam
memahami nilai-nilai kehidupan, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini!
Ø Membangyn Ketahanan Diri Terhadap
Narkoba
Secara umum remaja memiliki karakteristik individual yang
berkembang karena pengaruh lingkungan sosialnya seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat sekitar yang kemudian melekat dalam kepribadian remaja tersebut.
Namun tidak semua remaja tersebut memiliki karakteristik yang positif, banyak
di antara mereka yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif salah satunya
penyalahgunaan narkoba. Ada remaja yang beresiko tinggi untuk menyalahgunakan
narkoba. Remaja seperti ini umumnya mengembangkan pola
perilaku emosi dengan cara berpikir yang tidak memadai dan bermasalah serta selalu
berperilaku menyimpang. Inilah yang mudah terpengaruh menggunakan narkoba.
Sebaliknya ada remaja yang dianggap beresiko rendah
terhadap penyalahgunaan narkoba sebab mereka mampu mengembangkan pengetahuan
yang memadai tentang berbagai hal, berperilaku positif yang sesuai dengan
aturan-aturan dalam agama, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Menyebut remaja
yang beresiko rendah dengan sebutan “remaja yang memiliki ketahanan diri” sebab
remaja ini memiliki ketahanan yakni memiliki kapasitas untuk mengatasi stress
(dari dalam dirinya, misalnya ingin tampil gaya tetapi tidak punya uang),
maupun faktor eksternal (berasal adari luar dirinya, misalnya putus hubungan
dengan pacar). Walaupun mengalami permasalahan tersebut remaja ini tidak
menyalahgunakan narkoba untuk lari dari masalahnya.
Berikut ini dikemukakan karakteristik remaja yang
memiliki katahanan diri terhadap godaan penyalahgunaan narkoba.
a.
Memiliki sikap dan perilaku proaktif untuk mengatasi
masalah, yang memungkinkan mereka untuk mencari jalan keluar terhadap masalah
yang dialaminya. Upaya ini dapat dilakukan dengan membicarakan masalah kepada
orang tua, teman yang dipercaya atau guru sehingga ditemukan jalan keluar.
b.
Memiliki kemampuan untuk memperoleh perhatian positif
baik dari keluarga maupun dari orang lain dengan menunjukkan hal-hal yang
positif, seperti aktif kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau aktif di
lingkungan rumah, berprestasi di sekolah dan dalam hal lainnya.
c.
Memiliki kekuatan untuk memelihara pandangan hidup yang
positif dan bermanfaat seperti hidup sehat, berguna, dan berprestasi.
d.
Memiliki kemampuan untuk menghindari kecenderungan yang
negatif misalnya berani mengatakan “tidak” ketika ada teman yang menawarkan
narkoba.
e.
Memiliki perilaku yang memadai dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya.
Ketahanan diri merupakan pandangan seseorang tentang
dirinya sendiri. Seseorang dinamakan mempunyai self esteem apabila ia
memberikan penialaian yang tinggi, layak, dan positif terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, apabila ia menilai dirinya secara negatif, misalnya menilai dirinya
sebagai orang yang tidak berguna, itu dinamakan orang yang memiliki ketahanan
diri rendah. Penelitian membuktikan, bahwa orang yang self esteem-nya
rendah mudah terjerumus menjadi penyalahguna narkoba. Banyak remaja yang tidak
puas dengan dirinya, misalnya tentang penampilan diri mereka, benci dengan
kondisi ekonomi keluarganya, tentang ketidakpuasannya pada caranya menghadapi
kondisi tertentu.
Ada remaja yang membuat keputusan sesaat, terburu-buru
menemukan pasangan bahkan kemudian menikah, ingin cepat dewasa. Anak-anak
remaja itu ingin berubah, tetapi tidak tahu cara melakukannya.
Kelompok IV Bahasa Indonesia
Elsa Halimah Noviana 19210486
Anistia Diantika 10210884
3EA12
Bahasa Inonesia
KONFLIK PADA DIRI SISWA
Konflik itu kata yang membikin
perasaan nggak tenang, konflik juga menimbulkan suasana yang meresahkan,
konflik, sepantasnyalah dihindari, konflik menjaukan kita dari teman dan
sahabat, konflik menjadikan kita “BT” (bad mood), konflik itu mengikis rasa
percaya dan konflik juga menjadikan hidup kita tidak produktif.
1. Pengertian Konflik
Robbins
(1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah
suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua
pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Konflik
juga bisa kita maknai tidak adanya kesesuaian antara harapan yang kita
perjuangkan dengan kenyataan (realitas) yang kita hadapi atau kita terima. Pada
umumnya konflik akan berakibat buruk, seperti rasa resah, takut, cemas dan
sebagainya. Sedangkan yang menyangkut orang lain konflik bisa mengakibatkan
hilangnya rasa saling percaya, menjauhkan kita dari teman, menimbulkan
pertentangan sehingga apabila dibiarkan berlarut akan menimbulkan perkelahian
dsb. Tetapi tahukah kita, bahwa didalam konflik sebenarnya
juga terkandung hal-hal positif?. Beberapa
contoh manfaat dari konflik sebagai berikut ( Johnson, 1981 ) :
·
Konflik
dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam
hubungan kita dengan orang lain.
·
Konflik
dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai
perubahan dalam diri kita.
·
Konflik dapat
memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita
sadari dengan jelas.
·
Konflik juga bisa
membuat kehidupan menjadi lebih menarik.
·
Munculnya konflik
dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan bersama
yang lebih matang dan qualified.
·
Konflik juga dapat
menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan muncul dalam
hubungan kita dengan orang lain.
·
Konflik juga dapat
membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya.
·
Konflik bahkan
dapat menjadi sumber hiburan.
·
Konflik dapat
mengakrabkan dan memperluas hubungan
2.
Reaksi terhadap Konflik
Berbagai
bentuk reaksi kita dalam menghadapi konflik, diantaranya adalah:
1)
Avoidance (menghindar)
Tidak semua
konflik bisa kita hindari, tetapi meminimalisir konflik dengan sebisa mungkin
menghindari benturan-benturan kepentingan
2)
Collaboration (bekerjasama)
Bekerjasama
memujudkan keinginan dan kepentingan untuk sebuah tujuan, akan mengurangi
potensi timbulnya konflik.
3) Compromise (kompromi)
Mengkompromikan
masalah yang kita hadapi dengan win win solution, masing-masing
pihak tidak merasa dirugikan dan merasa sebagai pemenang.
4) Competition (bersaing)
Cara ini
menjadikan salah satu pihak menjadi pemenang dan pihak lain menjadi pecundang.
5) Acomodation (Akomodatif)
Merelakan
hak kita diambil orang lain demi menghindari terjadinya konflik.
3.
Kiat Siswa (Remaja) Menghadapi Konflik
1) Tetap Percaya
Tetap
percaya pada seseorang yang sedang bermasalah dengan kita, ingat bahwa
hubungan persaudaraan atau persahabatan tidak akan selalu berjalan dengan
mulus, oleh karena itu anda harus tetap percaya bahwa masing-masing bisa
menjaga hubungan yang harmonis tersebut
2) Bicara dari Hati ke Hati
Ketika
sedang menghadapi konflik dengan seseorang usahakan anda untuk bisa
membicarakannya dengan baik yaitu dari hati kehati,sehingga dengan demikian
anda akan mengerti apa yang sebenarnya teman anda inginkan.
3) Curhat yang benar
Lakukanlah
curhat dengan memilih tempat curhat yang paling tepat. Apabila anda salah
memilih teman curhat, hal-hal buruk yang tidak anda inginkan bisa terjadi.
Curhatlah kepada mereka yang memahaimi masalahmu, misalnya Guru BK, teman
karib yang dipercaya, Ibu atau Bapak di rumah dsb.
4) Pilih suasana yang tepat
Suasana
dalam hal ini bisa waktu dan tempat. Untuk waktu, misalnya jangan buru-buru
untuk menyelesaikan konflik padahal suasananya temanmu sedang marah besar
kepadamu. Tunggu dan cari waktu agar amarahnya mereda dan pilih waktu yang
paling memungkinkan. Tempat, bisa kalian pilih tempat-tempat yang romantis,
misalnya pemandangan di pegunungan atau di tepi pantai. Atau ditempat-tempat
favorit anda.
5) Kenang hal-hal yang lucu
Mengenang
hal-hal yang lucu yang pernah anda alami dengan teman anda tersebut.
6) Beri maaf
Pernahkah
kamu menemui orang yang berkata, “ Udahlah kamu dah aku maafkan, tapi jangan
temui aku lagi!!” atau sebaliknya, “ Pokoknya aku nggak maafin dia sebelum dia
meminta maaf ke aku!!!”, wah yang begini ini sulit dech konflik akan cepat
teratasi.
7) Instropeksi
Jangan
langsung menyalahkan teman andalah yang menyebabkan konflik tersebut, tapi anda
juga harus instropeksi jangan-jangan anda biang keladinya
8) Jalin Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan sehingga dengan
komunikasi tersebut anda akan dapat saling mengerti keinginan masing-masing. Bertengkar
dengan teman adalah hal yang wajar tetapi yang lebih penting kemampuan dan
kemauan kalian menyelesaikan masalah. Salam perdamaian.Kelompok IV Bahasa Indonesia
Elsa Halimah Noviana 19210486
Anistia Diantika 10210884
3EA12
Bahasa Indonesia
Penyesuaian Diri Remaja
Penyesuaian diri merupakan salah
satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu.
Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam
hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan
kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak
jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan
oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh
tekanan. Sesuai dengan pengertiannya, maka tingkah laku manusia dapat
dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan
tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua mahluk
hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan
cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar dapat
bertahan hidup. Dalam istilah psikologi, penyesuaian (adaptation dalam
istilah Biologi) disebut dengan istilah adjusment.
Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari
titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan (Davidoff,
1991). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial,
kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara alamiah
juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri. Berdasarkan uraian
di atas dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis
yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang
lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian
tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk
membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan
lingkungannya.
A.
Aspek-aspek Penyesuaian
Diri
Pada dasarnya penyesuaian diri memiliki dua aspek
yaitu: penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Untuk lebih jelasnya kedua
aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
1. Penyesuaian
Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya
sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan
lingkungan sekitarnya. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa
kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi
dirinya tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya
rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, dongkol. kecewa, atau
tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai dengan tidak
adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa cemas,
rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya.
Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan emosi,
kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai
akibat adanya gap antara individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh
lingkungan. Gap inilah yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian
terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga untuk meredakannya individu harus
melakukan penyesuaian diri.
2. Penyesuaian Sosial
Setiap individu hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut
terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari
proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan
sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk
mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Dalam
bidang ilmu psikologi sosial, proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial.
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup
dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah,
teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat
sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap
berbagai informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara
komunitas (masyarakat) diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh
sang individu. Apa yang diserap atau dipelajari individu dalam poroses
interaksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian
sosial yang memungkinkan individu untuk mencapai penyesuaian pribadi dan sosial
dengan cukup baik.
Proses berikutnya
yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk
mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap masyarakat
biasanya memiliki aturan yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan norma atau
nilai-nilai tertentu yang mengatur hubungan individu dengan kelompok.
Dalam proses penyesuaian sosial individu mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah
dan peraturan-peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi bagian dari
pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku kelompok.
B. Pembentukan Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih setiap orang, tidak
akan dapat tercapai, kecuali bila kehidupan orang tersebut benar-benar
terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang
bermacam-macam, dan orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara
objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupannya
dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi.
Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individu
dengan lingkungannya, pada penulisan ini beberapa lingkungan yang dianggap
dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Keluarga
Semua konflik dan
tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila individu dibesarkan
dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi dan
kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila dalam
keluarga individu merasakan bahwa kehidupannya berarti. Rasa dekat dengan
keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa seorang
individu. Dalam praktiknya banyak orangtua yang mengetahui hal ini namun
mengabaikannya dengan alasan mengejar karir dan mencari penghasilan yang besar
demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan menjamin masa depan anak-anak. Hal
ini seringkali ditanggapi negatif oleh anak dengan merasa bahwa dirinya tidak
disayangi, diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi berulang-ulang
dalam jangka waktu yang cukup panjang (terutama pada masa kanak-kanak) maka
akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan individu dalam menyesuaikan diri di
kemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini kurang berpengaruh, karena
remaja sudah lebih matang tingkat pemahamannya, namun tidak menutup kemungkinan
pada beberapa remaja kondisi tersebut akan membuat dirinya tertekan, cemas dan
stres.
Berdasarkan
kenyataan tersebut diatas maka pemenuhan kebutuhan anak akan rasa
kekeluargaan harus diperhatikan. Orang tua harus terus berusaha untuk
meningkatkan kualitas pengasuhan, pengawasan dan penjagaan pada anaknya ;
jangan semata-mata menyerahkannya pada pembantu. Jangan sampai semua urusan
makan dan pakaian diserahkan pada orang lain karena hal demikian dapat
membuat anak tidak memiliki rasa aman. Lingkungan keluarga juga merupakan
lahan untuk mengembangkan berbagai kemampuan, yang dipelajari melalui
permainan, senda gurau, sandiwara dan pengalaman-pengalaman sehari-hari di
dalam keluarga.
Tidak diragukan
lagi bahwa dorongan semangat dan persaingan antara anggota keluarga yang
dilakukan secara sehat memiliki pengaruh yang penting dalam perkembangan
kejiwaan seorang individu. Oleh sebab itu, orangtua sebaiknya jangan
menghadapkan individu pada hal-hal yang tidak dimengerti olehnya atau sesuatu
yang sangat sulit untuk dilakukan olehnya, sebab hal tersebut memupuk rasa
putus asa pada jiwa individu tersebut. Dalam
hasil interaksi dengan keluarganya individu juga mempelajari sejumlah adat dan
kebiasaan dalam makan, minum, berpakaian, cara berjalan, berbicara, duduk dan
lain sebagainya. Selain itu dalam keluarga masih banyak hal lain yang sangat
berperan dalam proses pembentukan kemampuan penyesuaian diri yang sehat,
seperti rasa percaya pada orang lain atau diri sendiri, pengendalian rasa
ketakutan, toleransi, kefanatikan, kerjasama, keeratan, kehangatan dan rasa
aman karena semua hal tersebut akan berguna bagi masa depannya.
2. Lingkungan
Teman Sebaya
Begitu pula dalam
kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat diantara kawan-kawan
semakin penting pada masa remaja dibandingkan masa-masa lainnya. Suatu hal yang
sulit bagi remaja menjauh dari temannya, individu mencurahkan kepada
teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari angan-angan, pemikiran
dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka secara bebas tentang rencananya,
cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan
telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk
bersatu dengannya. Dengan demikian pengertian yang diterima dari temanya akan
membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini sangat
membantu diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang menjadikan
dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti ia akan dirinya maka individu
akan semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk menerima dirinya dan
mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan demikian ia akan menemukan cara penyesuaian
diri yang tepat sessuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah
mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan
informasi saja, akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas.
Demikian pula dengan guru, tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan
sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan, ia adalah langkah pertama
dalam pembentukan kehidupan yang menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan. Pendidikan modern menuntut guru atau pendidik untuk
mengamati perkembangan individu dan mampu menyusun sistem pendidikan sesuai
dengan perkembangan tersebut. Dalam pengertian ini berarti proses pendidikan
merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-nilai yang
diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan dan spiritual
individu. Keberhasilan proses ini sangat bergantung pada cara kerja dan metode
yang digunakan oleh pendidik dalam penyesuaian tersebut. Jadi disini peran guru
sangat berperan penting dalam pembentukan kemampuan penyesuaian diri individu.
Pendidikan remaja hendaknya tidak didasarkan
atas tekanan atau sejumlah bentuk kekerasan dan paksaan, karena pola pendidikan
seperti itu hanya akan membawa kepada pertentangan antara orang dewasa dengan
anak-anak sekolah. Jika para remaja merasa bahwa mereka disayangi dan diterima
sebagai teman dalam proses pendidikan dan pengembangan mereka, maka tidak akan
ada kesempatan untuk terjadi pertentangan antar generasi.Kelompok IV Bahasa Indonesia
Elsa Halimah Noviana 19210486
Anistia Diantika 10210884
3EA12
Senin, 01 April 2013
Tugas B. Indonesia
TEORI PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan
premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut denganconsequence
(konklusi).
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Contoh: Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode
ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen
dan operasionalisasi.
Pengertian Deduktif
Paragraf
deduktif yakni paragraf yang inspirasi utamanya
ada di awal paragraf. Paragraf
yang admin naylacorp tahu yakni susunan dari beragam kata-kata yang terhubung
dengan utuh, mempunyai kandungan suatu hal makna, dan didalamnya ada inspirasi
utama. Inspirasi utama dan pokok paragraf di nyatakan di dalam kata-kata pertama,
disusul oleh penjelasan
penjelasan terperinci pada inspirasi utama.
Di dalam paragraf
deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan di dalam kalimat diatur dengan
inspirasi yang berupa umum ( premis mayor ), diletakkan dibagian awal, dan
diikuti dengan inspirasi yang berbentuk khusus. penataan ini dapat
direalisasikan dengan menampilkan kalimat tema lebih dahulu ( pada awal
paragraf ), lalu dilanjutkan dengan kalimat penjelas.
Ciri-Ciri Paragraf Deduktif
·
Kalimat
utama ada di awal paragraf
·
Kalimat
disusun dari pernyataan umum yang lantas disusul dengan penjelasan
Jenis penalaran deduktif yaitu:
Ø Silogisme
Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis.
Ø Silogisme Akternatif
= Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Ø Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.
Contoh Paragraf Deduktif
Contoh
Paragraf Deduktif
·
Contoh
1 - Ketika Perang Dunia II, banyak kapal laut logistik Jepang ditenggelamkan
oleh armada perang Amerika. Keadaan itu membuat “negeri matahari terbit” ini
melirik minyak jarak untuk menggerakkan mesin-mesin perangnya. Tidak hanya truk
dan tank, bahkan pesawat terbang pun menggunakan bahan bakar minyak jarak. Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Ketika Perang Dunia II, banyak kapal
laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada perang Amerika.
·
Contoh
2 - Penggunaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat
dikatakan seragam.perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan
terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan
sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Di
lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para
pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan. Gagasan
utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Penggunaan
bahasa Indonesia di seluruh Indonesia belum seragam.
·
Contoh 3 - Pada hakekatnya pekerja adalah aset
perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan dan kesehatan
kerjanya. Pada masa lalu program keselamatan kerja bersifat mengatasi
kecelakaan yang sudah terjadi tetapi sekarang lebih bersifat preventif yakni
memperkirakan apa yang akan terjadi. Bila akibat kerja dapat dihindarkan perlu
dilakukan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pekerja yang mengalami cacat kerja
akan dievaluasi serta ditetapkan tingkat kecocokannya sebelum menerima
Jamsostek. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif),
yaitu pekerja adalah aset perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai
keselamatan dan kesehatan kerjanya.
·
Contoh 4 - Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur
dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang
dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi
berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh
juga melawan penyakit jantung. Gagasan
utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat.
Penjelas (inspirasi penunjang) bisa berupa bukti, contoh,
ilustrasi, data statistik, perincian, serta lain sebagainya. Bukti bisa diambil
dari hasil pengamatan (observasi) atau hasil penelitian yang terpercaya.
didalam paragraf deduktif, kata-kata yang diisi inspirasi pokok diletakkan
diawal paragraf. Semoga informasi mengenai contoh paragraf deduktif ini
bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semuanya dan jangan lupa untuk share
kepada teman-teman anda lewat facebok atau twitter.
Penarikan
kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak
langsung.
1. Penarikan simpulan secara
langsung
Simpulan
secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis
yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai
rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut
adalah manusia. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu
pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu
pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun S adalah P.
(premis)
Semua S
adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Semua gajah
adalah bukan jerapah. (simpulan)
4. Semua S adalah P. (premis)
Tidak
satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak
satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu
pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak
satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2. Penarikan simpulan secara tidak
langsung
Untuk
penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data.
Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama
adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang
bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan
penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
- Semua manusia akan mati
Ani adalah
manusia
Jadi, Ani
akan mati. (simpulan)
- Semua manusia bijaksana
Semua dosen
adalah manusia
Jadi, semua
dosen bijaksana. (simpulan)
2. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi
secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau
tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
- Proses fotosintesis memerlukan
sinar matahari
Pada malam
hari tidak ada sinar matahari
Pada malam
hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
- Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah
seorang ilmuwan.
Jadi, Anto
adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme
dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.
SUMBER :
Nama Kelompok : - Anistia Diantika 10210884
-
Elsa Halimah Noviana
Langganan:
Postingan (Atom)