Proposal Kepuasan Konsumen Dalam
Mengunjungi Objek Wisata Pemandian Tirto Argo Semarang
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pariwisata
merupakan sektor yang paling kompleks karena bersifat multidimensi baik fisik,
social budaya , ekonomi dan politik. Pariwisata juga menawarkan jenis prosuk
dan wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata bahari/tirta, wisata sejarah,
wisata arkeologi, wisata budaya, wisata budaya, wisata ziarah, wisata
kesehatan, wisata wredha (orang tua). Wisata remaja, wisata perkebunan (wisata
argo), wisata nostalgia, wisata pendidikan/ilmiah, wisata alam, wisata
petualang, wisata dirgantara, wisata berburu, wisata belanja, wisata industri.
Pariwisata
adalah suatu perjalanan ya ng dilakukan orang sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula,
dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah
di tempat yang dikunjungin, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan
pertamasyaan dan rekreasiatau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
(Richard Sihite, 2000:46-47)
Dengan demikian pariwisata merupakan
salah satu jenis industri baru yang mam negara pu mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan , standar hidup
sertta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai
sektor yang kompleks, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik
seperti industri kerjinan tangan dan cinderamata, penginapan dan
trasportasi.
Indonesia merupakan salah satu negara
yang memilikisumber daya alam yang melimpah, baik daratan, udara maupun
perairan. Di samping itu Indonesia juga merupakan suatu negara yang memiliki
keanekaragaman budaya dan nilai sejarah yang sangat tinggi, hal itu terwujud
dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah di bergai tempat. Semua potensi
tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan
kepariwisataan, khususnya wisata alam.
RUMUSAN
MASALAH
Subuah objek wisata didirikan pada
umumnya untul memberikan kepuasan kepada konsumen. Pihak pengelolapun
menginginkan bahwa supaya konsumen yang datang sebagai objek wisata tersebut
dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini bukan tugas yang
mudah perubahan-perubahan yang dapat terjaadi setiap saat baik perubahan pada diri
konsumen seperti selera maupun aspek-aspek psikologis setelah perubahan kondisi
lingkungan yang mempengaruhi aspek-aspek psikologis, sociaal dan cultural
konsumen itu sendiri.
Demikian juga halnya dengan perkembangan
industri hiburan dan pariwisata yang mengarah pada gejala persaingan yang
melatar belakangi perlunya objek wisata Pemandian Siwarak Tirto Argo Semarang
mempertahankan konsumen-konsumennya. Meskipun Pemandian Siwarak Argo selalu
berusaha memperbaiki kualitasss untuk meningkatkan kepuasan konsumen namun
harus diakui bahwa dengan meningkatnya persaingan bidang industri hiburan dan
pariwisata, tingkat persaingan dalam mempertahankan konsumen menjadi semakin
tinggi.
TUJUAN
DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan
Penelitian
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :
1.
Untuk
menganalisis pengaruh factor tujuan terhadap keputusan konsumen untuk memilih
objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
2.
Untuk
menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata ssiwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
3.
Untuk
menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata ssiwarak tirto argo.
4.
Untuk
menganalisis pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah
:
1.
Sebaga
masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan
pemerintah terutama yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mempertahankan
dan apabila perlu meningkatkan jumlah wisatawan yangdatang.
2.
Hasil
penelitian ini dapat dipergunakan sebagia bahan masukan dan pengetahuan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen.
2.1
TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan
Teori
Definisi
Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan dari
suatu tempat, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai
untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan
hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Seorang yang melakukan
perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila bersifat sementara,
sukarela karena tidak ada paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan
upah atau bayaran.
Beberapa pengertian mengenai
istilah pariwisata yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi diantaranya
adalah Hunziker dan Kraph yang menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan
dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing asalkan
tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal atau
usaha-usaha yang bersifat permanent atau sementara sebagai usaha mencari
pekerjaan penuh.
Pariwisata merupakan komoditas
yang dibutuhkan oleh setiap individu
dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja,
relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan sbersejarah, kesehatan,
dan pariwisata spritualisme, sering dengan meningkatnya waktu luang sebagai
akibat lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan,
maka aktifitas kepariwisataan akan semakin meningkat.
Hornby menyebutkan rumusan
wisata sebagai sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah
sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal yang
merupakan ia memulai perjalanan.
Sedangkan Kodhyat merumuskan
pariwisata sebagai fenomena yang ditimbulkan oleh salah satu bentuk kegiatan
manusia, yaitu kegiatan yang disebutkan perjalanan (travel). Perjalanan untuk
memenuhi rasa ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif
dikategorikan sebagai wisata.
Sedangkan menurut Spillane
(1989) mendefiniskan pariwisata sebagai kegiatan melakukan perjalanan dnegan
tujuan mencari kepuasan, mencari sesuatu, meperbaiki kesehatan, menikmati
olahraga, menunaikan tugass, berziarah, dan lain-lain.
Kemudian menurut Salah Wahab (1976) dalam Winarto dan Widowati
(2003), pariwisata adalah salah satu industrii yang menyediakan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatkan, tarif
hidup, dan dalam mengaktifkan sector produksi lain di dalam negara penerima
wisatawan.
Selanjutnya dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan
menyebutkan wisata adalah kegiatan
perjalanan atau sebagao=i dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tariknya.
Wisatawan adalah orang yang
melakukan perjalan wisata. Menurut Burchat
dan Medelik (1981), wisatawan memiliki 4 ciri utaman, ciri tersebut adalah
(Kohdyat, 1996) :
1.
Wisataan
adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tempat tinggal di berbagai tempat
tujuan.
2.
Tempat
tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari,
karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam
dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.
3.
Wisatawan
bermaksud pulang kembai dalam beberapa hari atau bulan, karena itu perjalanan
bersifat sementara dan bejangka pendek.
4.
Wisatawan
melakukan perkjalanan bukan mencari tempat tinggal, untuk menetap di tempat
tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.
Jenis
Pariwisata
Tujuan dari wisatawan melakukan
perjalanan mempengaruhi dan menentukan jenis pariwisaya yang memungkinkan untuk
dudikembangkan di daerah tujuan wisata yang nantinya akan menarik wisatawan
untuk mengujunginya. Menurut Spillane terdapat berbagai jenis pariwisata ,
yaitu :
a) Pariwisata untuk menikmati
perjalanan (pleasure tourism)
Jenis
pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk
berlibur mencari udara segar yang baru, untuk mengendorkan syarafnya, untuk
menikmati keindahan alam, untuk menikmati hikayat suati daerah, untuk menikmati
hiburan, dan sebagainya. Jenis pariwisata ini menyangkut begitu banyak unsur
yang besifat berbeda karena pengertian utility pleasurre yang berbeda sessuai
karakter, citra rasa, latar belakang kehidupan, dan temperamen individu.
b) Pariwisata
untuk rekreasi (recreation tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan untuk orang yang
menghendaki pemanfaatan hari-hari libur untuk istrahat, untuk memulihkan
kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan keletihan dan
kelelahannya.
c) Pariwisata
untuk kebudayaan
Jenis pariwisata ini ditandai oleh rangkaian
motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset,
untuk mempelajari adat-istiadat, cara hidup masyarakat negara lain, untuk
mengunjungi peninggalan-peninggalan
bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu dan penemuan besar masa
kini, pusat-pusat kesenian dan keagamaan dan mengikuti festival seni musik,
film, teater, tarian, dan sebagainya.
d) Pariwisata
untuk olahraga (sport tourism)
Pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin
berlatih dan mempraktikannya sendiri, sperti pendakian gunung, berburu,
meemncing, dan sebagainya. Untuk mengunjungi tempat wisata yang menyediakan tempat pariwisata untuk
olahraga ini.
e) Pariwisata
untuk konvensi (convention tourism)
Jenis pariwisata ini mengalami perkembangan yang
luar biasa dan menjadi penting dalam sumbangannya dalam devisa negara. Banyak negara
yang mulai tertarik dan menggggarap jenis pariwisata ini dengan banyaknya hotel
dan bangunan-bangunan yang khusus dilengkapi untuk menunjang convention
tourism.
Aspek Ekonomi Pariwisata
Aktivitas industri pariwisata mampu menggerakan
kegiatan-kegiatan terkait, menggerakan industri-industri lain bahkan merambah
pada sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, pertenakan, perkebunan, kerajinan
rakyat, dan sebagainya. Dengan begitu, pariwisata memainkan peran penting
sebagai pemicu pertumbuhan yang berimbang karena kompleksnya hakekat industri
pariwisata. Pertumbuhan berimbang ini tidak lain terlaksana oleh munculnya
produksi usaha baru (inovasi) dan perluasannya. Selain itu, pariwisata juga
memegang peranan utama dalam hal kebijaksanaan kesempatan kerja, dikarenakan
oelh pemerintah pariwisata cenderung berkembang luas dalam jangka panjang.
Potensi pariwisata yang baik dan berdaya saing
tinggi pada suatu negaaara dapat dijadikan sebagai kegiatan ekonomi yang mampu
meningkatkan likuiditas keuangan negara.
Lebih jauh dalam UU No. 9 tahun1990 tentang kepariwisataan pada butir B
menyebutkan bahwa kepariwisataan mempunyai penting untuk memperluas dan
memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan
daerah, memperbesar pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan
nasional dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkokoj jati diri bangsa
dan mempererat persahabatan anatar bangsa.
Industri pariwisata memiliki sifat khusus. Menurut
Spillane (1989), sifat tersebut adalah :
a.
Produk wisata tidak dapat dipindahkan karena
orang lain tidak dapat membawa produk wisata pada wisatawan, tetapi wisatawan
itu sendiri yang harus mengujungi, mengalami dan datang menikmati produksi
wisata tersebut.
b.
Produksi dan konsumsi terjadi pada waktu yang
bersamaan. Tanpa wisatawan yang sedang menggunakan jasa wisata itu tidak akan
terjadi kegiatan produksi wisata.
c.
Pariwisata tidak mempunyai standar ukuran yang
obyektif karena pariwisata memiliki berbagai ragam jenis pariwisata.
d.
Wisatawan tidak dapat mencicipi, mengetahui,
ataupun menguji produk itu sebelumnya karena wisatawan hanya melihat dari
brosur ataupun alat promosi lainnya.
e.
Produks wisata mengandung resiko tinggi karena
memerlukan modal besar, sedangkan permintaannya sangat peka dan rentan terhadap
situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat, kesenangan wisata dan sebagainya.
Kepuasan
Konsumen
Pengertian Kepuasan Konsumen menurut
Mowen dan Michael (2002) adalah sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukan
konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh atau menggunakannya.
Perilaku konsumen (customer behavior)
merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termaksud di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
(Darmamesta dan Handoko, 2000).
Terori tingkah laku konsumen dapat
dibedakan dalam dua macam pendekatan : pendekatan nilai guna (utility) kardinal
dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna kardinal
dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan pada pemisalan ini, dan dengan
anggapan bahwa konsumen akan
memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang
akan menentukan ordinal, manfaat atau kenikmatan yang ddiperoleh masyarakat
dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
Tingkah
laku konsumen dalam memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya
ditunjukan dengan batuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan
gabungan yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama) (sadono
Sukirno;2005).
Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen dapat diartikan sbagai kegiatan individu secara langsung terlibat
dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-jasa, termaksud
didalamnya proses mengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan
tersebut (Basu Swastha, 1992).
Perilaku
konsumen (customer behavior) merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan varang dan jasa termaksuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut (Darmamesta dan Handoko, 2000).
Perilaku
konsumen (customer behavior) sebai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku dan kejadian disekitaaar kita dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam hidup mereka (J. Paul Peter dan Jerry C. Oslen , 1999).
Paling tidak ada 3 definisi dari pengertian
tersebut yaitu :
1.
Perilaku konsumen adalah dinamis,
2.
Hal tesebut adalah melibatkan interaksi pengaruh
dan kognisi perilaku dan kejadian sekitar dan
3.
Hal tersebut melibarkan pertukaran.
Berdasrkan
definis di atas dapat disimpulkankan yang bahwa perilaku konsumen merupakan
tindakan yang dilakukan oelh individu atau kelompok yang berhubungan dengan
proses keutusan dalam mendpatkan dan menggunakan barang atau jasa.
Model Perilaku Konsumen
Banyak
perilaku yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungannya untuk saling
berinteraksi. Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk
memahaminya.
Salah
satu model perilaku konsumen adalah model dari Engel, dkk (1990). Model
perilaku konsumen tersebut terbagi ke dalam empat hal yaitu :
a. Stimulus,
yang merupakan masukan untuk konsumen dai pemasaran untuk mempengaruhi reaksi
konsumen, stimulus ini dapat berupa produk, harga, promosi, dan distribusi.
b. Proses
informasi, merupakan tahap dimana konsumen melakukan pemprosesam informasi
suatu prosuk yang diberikan lingkungan eksternal.
c.
Proses pengambilan keputusan, yang
mengidentifikasi proses dari identifikasi masalah sampai pemecahannya, yang
terbagi dalam lima tahapan, yaitu : pengenalan masalah (problem recognition), Penelusurasn informasi (informasition
seacrh), evaluasi (alternative evaluation), pilihan (choice), dan hasil
(outcomes).
d. Pengaruh
lingkungan eksternal, terbagi dalam dua bagian yaitu : pengaruh lingkungan yang
n kebudayaan, kelas sosial, pengaruh individu, keluarga, dan situasi. Sedangkan
perbedaan-perbedaan individu mencakup sember daya yang dimiliki konsumen, motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup serta demografi.
Pengertian Tujuan
Tujuan
disini dimasudkan adalah motivasi konsumen untuk mengunjungi obyek wisata siwarak
tirto argo. Motivasi tersebut meliputi untuk tujuan wisata atau rekreasi,
olahraga, maupun yang lain.
Pengertian Harga
Harga
adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan layanan ( Basuswastha, 1993). Dalam hal ini harga yang dimaksud
adalah biaya masuk kedalam obyek wisata siwarak trito argo.
Pengertian Lokasi
Strategi
lokasi adalah salah satu dterminan paling dalam dalam perilaku konsumen. Dalam hal
ini semakin jauh dari pusat kota, sebuah obyek wisata akan semakin diminati, sebab
menelaah kegunaan dari pengadaan obyek wisata tersebut adalah untuk hiburan.
Pengertian Fasilitas
Fasilitas
yang dimasud adalah seberapa menarik dan menyenangkannya sebuah obyek yang
menjadiakn sebagai tempat pariwisata, dalam hal ini adalah objek wisata siwarak
tirto argo.
·
Penelitian Terdahulu
Penelitian
terdahulu dilakukan oleh khoirotun tahun 2003 berjudul Analisa Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor
honda. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang responden dengan menggunakan
emapat variabel, yaitu : pelayanan, fasilitas, harga, lokasi.
Dari
hasil uji Validitas didapatkan hasil bahwa keempat variabel valid. Sedangkan dari
hasil uji Reabilitass, keempat variable tersebut berstatus reliable. Sedang,
dari hasil analisis regressi linear berganda diketahui bahwa ada pengaruh
bersama-sama keempat variabel terhadap keputusan penelitian.
Fitria
Perdana Sari (2003) melakukan penelitian berjudul analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli Konsumen di ABSAH Swalayan terpadu Semarang,
penelitian ini dilakukan oleh 100 responden. Dari hasil uji validitas dan
reabilitas diketahui bahwa keempat variabel yaitu harga, pelayanan, lokasi,
keragaman barang, adalah valid dan handal. Berdasarkan analisis regresi linear
berganda diketahui bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan
signifikan terghadap keputusan membeli konsumen.
Dari
kedua penelitian terdahulu diatas berhubungan dengan penelitian sekarang dalam
hal perumusan masalah dan analisis data yang digunakan. Namun, ada perbedaan
pada obyek yang diteliti. Obyek penelitian kali ini adalah menggunakan obyek
pariwisata dengan studi kasus tempat wisata Siwrak Tirto Argo.
·
Kerangka Pemikiran
Variabel-variabel yang digunakan dalam pemikiran
peneliyian “ Analisis Kepuasan Konsumen Daam Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian
Siwarak Tirto Argo Semarang”, adalah antara lain variable tujuan, variable
harga, variable lokasi, variable fasilitas.
Hipotesis
Hipotesis dalam penelelitian ini adalah anatara
lain :
1.
Variabel tujuan diduga memiliki hubungan positif
dan pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata
siwarak tirto argo
2.
Variable harga diduga memiliki hubungan negative
dan pengaruh signifikasi terhadap keputusan konsumen dalam memilih objek wisata
sirawak tirto argo.
3.
Variabel lokasi diduga juga memiliki hubungan
positif dan pengarih signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek
wisata siwarak tirto argo
4.
Variabel dasilitas diduga memiliki hubungan
positif dan pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih obyek
wisata siwarak tirto argo.
3.1
Metode Penelitian
·
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Variabel
Penelitian dalam penelitian definisi operasional antara lain :
a. Variabel
Independen (bebas)
Yaitu variabel yang mempengaruhi dan penyebab hal
lain terjadi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah :
X1 : Tujuan
X2 : Harga
X3 : Lokasi
X4 : Fasilitas
b. Variabel
Dependen (tidak bebas)
Yaitu variabel yang situasi dan kondisinya
tergantung atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dan variabel dependen
dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam memiih obyek wisata. Sedangkan
definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Adalah motivasi konsumen dalam berkunjung ke
Siwarak Tirto Argo. Dalam berekreasi ataupun untuk tujuan lain.
2. Harga
Adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk sebuah
jada yang ditawarkan. Dalam hal ini konsumen akan memperoleh keuntungan dari
pelayanan obyek wisata yang ditawarkan.
3. Lokasi
Lokasi Siwarak Tirto Argo adalah tempat untuk
memperoleh hiburan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan anatara lain kenyamanan
obyek wisata tersebut dan juga seberapa jauh jarak antara tempat tinggal dan
area obyek wisata.
4. Fasilitas
Adalah berupa atribut dari fisik obyek wisata
tersebut dalam hal ini siwarak tirto argo dan juga segala sesuatu yang membuat
konsumen datang, memudahkan kinsumen merasa nyaman.
·
Penentuan Sample
Sampel
dalam penelitian ini adalah populasi yang memiliki karakteristik hendak
diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto Ps dan
Pangestu Subagyo, 1998). Jumlah sample yang diambl 110 orang. Dengan mempertimbangkan
faktor-faktor waktu dan tenaga.
·
Jenis Data yang Digunakan
Data
adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (J. Supranto,1990). Data yang
digunakan adalah data primer, merupakan data diperoleh langsung dari sumbernya,
yaitu jawaban dari para responden penelitian.
Data
yang digunakan adalah :
a. Identitas
responden
b. Tanggapan
responden tentang tujuan, harga, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan
memilih siwarak tirto argo sebagai tempat wisata.
·
Metode Pengumpulan Data
Tekhnik
pengumpulan data primer dalam pengumpulan data ini adalah ( J. Ssupranto, 1990)
:
a. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengajukan lembaran kuisioner atau daftar pertanyaan yang bersifat
tertutup yaitu jawaban alternatif yang telah disediakan kecuali daftar
pertanyaan mengenai identitas responden yang bersifat terbuka.
b. Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan tekhnik tanya
jawab langsung dengan responden yang diarahkan pada materi yang dibahaas, untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian. Tekhnik ini dilakukan terhadap
pimpinan perusahaan maupun yang berkaitan dengan materi yang di bahas tersebut.
·
Metode Analisis Data
Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kualitatif
dan kuantitatif, penjelasan dari kedua analisis teersebut adalah sebagai
berikut :
a. Analisis
Kualitatif
Analisis kualitatif ini didasarkan atas hasil
jawaban responden dengan menggunakan tabulasi data. Setelah melalui proses
analisis kuantitatif, ,maka akan dapat dianalisis secara kuantitatif, sehingga
dapat diketahui seberapa besar pengarih faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelia.
b. Analisis
Kuantitatif
Merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga
dapat diukur dan dihitung. Dalam analisa kuantitatif dimasudkan untk
memperhitungkan atau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap kejadian lainnya (J. Supranto,
1990). Adapun tes yang dipengaruhi adalah :
1. Analisis
Validitas Reabilitass
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu Kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika v hitung (untuk
v tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation) lebih
besar daripada v table dan sebaliknya jika v hitung lebih kecil dari v table
maka kuisioner tersebut tidak valid ( Imam Ghozali, 2001).
Uji Reabilitas alat untuk mrengukur suatu
kuisioner yang merupakan indicator dari variable. Suati kuisioner dikatakan
realibel atau handal jika niali Croanboach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali).
2. Uji
Asumsi Klasik
Hasil perhitungan regtresi sebelum digunakan
untuk analisis akan diuji normalitas, problem autokorelaso, multikolinearitas
dan uji heteroskedatisitas. Hasil regresi variable amatan akan diuji sebagai
berikut (Singgih Santoso).
1) Uji
normalitas dengan grafik distribusi norma PP-Plot dengan dasar pengambilan
keputusan.
a. Jika
data menyebar disekitar garis ddiagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika
data menyebar jauh dari garis diagonal, dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidaak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji
Multikolinearitass dengan Tolerance dan VIF, analisis dengan keputusan bebas :
a. Memenuhi
nilai Variance Inflation Factor (VIF) di
sekitar 1
b. Mempunyai
angka Tolerance mendekati 1
4. Uji
Heteroskedastisitas dengan grafik scatter plot, dengan pengambilan keputusan :
a. Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi
heteroskedastisitass.
b. Jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah
angaka pada sumbuh Y, maka terjadi heteroskedastisitas.
5. Analisis
Regresi Berganda
Tekhnik analisis dengan menggunakan regresi
berganda ini digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing
variable bebass terhadap variable terikat.
Persamaan umum regresi berganda adalah :
Dimana :
Y :
Keputusan mengunjungi obyek wisata
X1 : Tujuan
X2 : Harga
X3 : Lokasi
X4: Fasilitas
6. Pengujian
Hipoytesis
a. Uji
signifikasi secara simultan
F-test = Dimaksudkan untuk menguji signifikasi koefisien
regresi berganda.
Dengan Rumus :
F = R2/K
Dimana :
R2 = Koefisien Determinasi
K =
Jumlah Koefisien
N =
Banyaknya Data
Kriteria Pengujian :
Dengan derajat bebas = (n – k – 1)
Tingkat keyakinan
= 95 %
Perumusan hipotesis statistik yaitu :
Ho : Bj = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan, dan promosi terhadap
keputusan pembelian.
Ha : Bj ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan
antara harga, kualitass, barang, pelayanan, dan promosi terhadap keputusan
pembelian.
Kriteria pengujian hipotesis :
Ho diterima, Ha ditolaj apabila F hitung ≤ F
table
Ha diterima, Ho ditolak apabila F hitung > F
table
b. Uji
signifikasi terhadap keofisien regresi parsial b1, b2, b3, dan b4 dengan T
test.
c.
T test dimasuksdkan untuk menguji signifikasi
koefisien regresi parsial dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
t = b –β
sb
Dimana :
b = Koefisien regresi untuk sampel
β = Koefisien regresi untuk populasi
sb = standar deviasi untuk didtribus b.
Dengan
menggunakan derajat kebebasan (n – k) dan tingkat keyakinan 95 % maka kriteria
pengujian sebagai berikut :
-
Ho : b1 = b2= b3 = b4 = 0 ; tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, dan fasilitasss terhadap
keputusan untuk mengunjung obyek wisata.
-
Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠0 ; terdapat pengaruh yang
signifikan antara tujuan, harga, lokasi, fasilitas terhadapt keputusan untuk
mengunjungi obyek wisata.
Daftar
Pustaka
Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1987. Manajemen
Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta
Engel,F James, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa
Aksara, Jakarta
Hair, dkk, 1998, Multivariate Data Analysis,
Fifty Edition, Prenice- Hall International, Inc
Yoeti Oka A, 2008, Ekonomi Pariwisata Introduksi,
Informasi, dan Implentasi. Kompas, Jakarta.
http://id.scribd.com/doc/28778436/Proposal-Kepuasan-Konsumen-Dalam-Mengunjungi-Obyek-Wisata-Pemandian-Siwarak-Tito-Argo-Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar