Analisis Jurnal 1
:
Judul :
ANALISIS
KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LAYANAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, SERTA IMPLIKASI
TERHADAP STRATEGI PEMASARAN CITY CHECK-IN TERMINAL JAKARTA
Pen garang :
Ren
i Heviandri, Ujang Sumarwan, Retnaningsih
- PT. RIDS Cemerlang Bogor
-
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Petanian Bogor
-
Departement Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor
Tema :
Kepuasan
Konsumen
Abstrak :
Penelitian
ini bertujuan untuk : (1) menganalisis
segmentasi konsumen berdasarkan aspek demografi dan psikologi, (2) menganalisis
kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut layanan di Bandara Soekarno-Hatta,
(3) menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut-atribut layanan CCT, dan
(4) memberi masukan untuk
perumusan CCT. Berdasarkan analisis CSI
(Customer Satification Index) untuk
kepuasan konsumen terhadap layanan check-in di Bandara Soekarno- Hatta, nilai
index kepuasan konsumen terdahadap layanan check-in di Bandara Soekarno-Hatta
sebesar 79,35 %, memperlihatkan bahwa konsumen sudah merasa puas dengan layanan
di Bandara Soekarno-Hatta. Atribut-atribut yang dipersepsikan oleh responden melekat pada layanan CCt adalah :
(1) counter pelayanan check-in bersih dan rapih, (2) ruang tunggu yang nyaman,
(3)informasi tentang keberangkatan / kedatangan, (4) penampilan karyawan rapih
dan menarik, (5) lokasi CCt yang strategis, (6) tersedia fasilitas umum (tempat
ibadah, toilet, dll), (7) kemudahan akses menuju lokasi CCT, (8) kemudahan
melakukan check-in, (9) pelayanan bagasi cepat dan aman, (10) pelayanan cepat,
(11) keramahan karyawan, (12) kesopanan karyawan, (13) profesionalisme
karyawan, dan (14) penyampaian
infformasi dengan jelas dan akurat.
Latar Belakang :
Sejak
diberlakukannya kebijakan deregulasi penerbangan nasional tahun 2000, pasar
penerbangan di dalam negeri mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Indikatornya adalah semakin banyaknya jumlah perusahaan penerbangan baru
beroperasi dan meningkat tajamnya jumlah penumpang. Jumlah perusahaan
penerbangan berjadwal mengalami penambahan sebanyak 39 perusahaan sampai dengan
bulan April 2008. Jumlah penumpang naik dengan sangat tajam menjadi sekitar 39
juta pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu
sejumlah 35,6 juta.
Menurut
prediksi Dirjen Perhubungan Udara, pada tahun 2010 jumlah orang yang berpergian
dengan menggunakan jasa pernerbangan akan lebih dari 50 juta. Penyebab utama
meningkatnya jumlah penumpang dalam kurun waktu lima tahun pasca krisis moneter
di Indonesia adalah tesedianya banyak pilihan perusahaan penerbangan, frekuensi
atau pilihan waktu terbang variatif dan yang terpenting adalah adanya tawaran
tarif murah dari perusahaan penerbangan tersebut.
Peningkatan
jumlah pengguna penerbangan tidak diikuti dengan pembambahan infrakstruktur
bandara, ketika dibangun, Terminal I dan II hanya diperhitungkan menampung 18
juta penumpang per tahun, kini bandara tersebut harus melayani lebih dari 32
juta penumpang per tahun. Un tuk mengurangi kepadatan di Bandara beberapa
perusahaan penerbangan seperti Garuda Indonesia, dan Lion Air sudah memberikan
layanan check-in ditengah kota walau hanya sebatas proses pelaporan diri untuk
mendapatkan tempat duduk.
Sebuah
peluang usaha / bisnis sebagai dampak multiefek industri pernerbangan dengan meningkatnya
jumlah pengguna jasa penerbangan, berkurangnya pelayanan yang diberikan
perusahaan penerbangan sebagai akibat daaari efesiensi, serta kepadatan Bandara
Soekarno-Hatta adalah bisnis / usaha City
Check-in Terminal.
CCT
yang dikelola oleh sebuah perusahaan swasta sudah pernah diadakan pada tahun
2006, berlokasi di Pekan Raya Jakarta-Kemayoran, perusahaan mengusung konsep common use, dimana pada umumnya airline menyediakan fasilitass
check-in hanya untuk pelanggan penerbangannya, maka dengan konsep ini disatu
lokasi semua penerbangan swasta nasional hadir, sehingga memudahkan konsumen
penerbangan untuk melakukan proses pembelian tiket, check-in, penimbangan
bagasi, pembayaran airport tax, serta sarana transportasi dari dan ke Bandara
Soekarno-Hatta. Namun sangat disayangkan, usaha tersebut tidak berkembang
seperti yang diharapkan, ada beberapa masalah yang jadi kendala, masalah utama
adalah lokasi CCT di Kemyoran yang
terlalu dekat dengan Bandara Soekarno- Hatta, akses dari lokasi CCT
sulit karena tidak dilalui oleh kendaraan umum. Disamping itu ada beberapa
kendala lainnya, seperti kurangnya promosi dan sosialisasi sehingga banyak
pengguna penerbangan yang belum mengetahui apa manfaat dan keuntungan
menggunakan fasilitas CCT.
Masalah :
1.
Bagaimana
Segmentasi Konsumen penerbangan berdasarkan asepek demografi dan psikografi??
2.
Apakah
fasilitas dan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta telah sesuai dengan harapan
konsumen dan kebutuhan konsumen??
Tujuan :
1.
Untuk
menganalisis segmentasi konsumen penerbangan bedasarkan aspek demografi dan
psikografi.
2.
Untuk
menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut layanan di Bandara
Seokarno-Hatta.
Metodelogi :
·
Data
: Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari pengguna penerbangan
Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia yang berangkat melalui Bandara
Soekarno-Hattaa.
Analisis dan Hasil :
Penerbangan
Penerbangan
merupakan modal transportasi yang banyak sekali memberikan pelayanan
kepada para penumpangnya. Secara umum
ada dua jenis pelayanan yang diberikan oleh suatu maskapai penerbangan kepada
penumpangnya yaitu pelayanan di darat atau bisa di kenal dengan nama ground
handling service dan pelayanan di dalam pesawat atau biasa dikenal dengan nama
inflight service.
Pelayanan
di Bandara, meliputi :
·
Pelayanan
check-in : penumpang pada umumnya mengharapkan penanganan check-in yang cepat,
ramah, sopan, serta efisien dalam pengalokasian tempat duduk, penanganan
transfer, dam pananganan bagasi.
·
Trasfer
penumpang dan bagasi : yang akan meneruskan
perjalanannya pada penerbangan lanjutan memerlukan ketepatan, kecepatan,
ketelitian.
·
Ruang
tunggu : interior ruang tunggu yang nyaman, makanan atau minuman yang istimewa,
pelayanan superior, dan fasilitas yang lengkap ditawari oleh maskapai
penerbangan untuk menjaring penumpang.
·
Penyerahan
bagasi : maskapai penerbangan harus mengussahakan agar bagasi segera dapat
diterima saat penumpang tiba di tempat tujuan.
http://jma.mb.ipb.ac.id/uploads/pdf/oktober2009-renihevriandri-ujangsumarwan-retnaningsih.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar