KANTONG SEMAR
Kantong Semar dalam bahasa Latin disebut sebagai Nepenthes sp.
Tanaman ini merupakan tanaman karnivora atau pemakan daging. Bentuk, warna, dan
corak Kantung Semar sangat unik sehingga banyak orang yang memiliharanya.
Meskipun demikian, Kantong Smar mulai termasuk kedalam kategori tanaman yang
hamper punah.
KLASIFIKASI
ILMIAH
Kerjaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nepenthaceae
Genus : Nepenthes
SPESIES
Nepenthes
Edwardsiana, N. Nurabilis, N. Albomarginata, N. Ampullaria, N. Lowii, N.
Burbidgeae, N. Rahah, N. Villosa, N. Fusca, N. Sanguinea, N. Alata, N. Egmae,
N. Khasiana, N. Vertricosa, N. Bicalcarata, N. Gracilis, N. Maxima.
HABITAT DAN
CIRI FISIK KANTONG SEMAR
Katung Semar dapat hidup di hutan hujan tropis dataran rendah.
Tanaman ini hidup secara empifit atau menempel pada batang atau dahan pohon
lain. Kantung Semar memiliki sulur pada ujung daunnya yang membentuk kantung,
kantung ini yang menangkap serangga dan kodok yang merupakan makanan
favoritnya. Ketika kantungnya terbuka, organ merah pada kantung mengeluarkan
bau manis yang disukai mangsa. Mangsa yang menghampiri akan tergelincir dan
masuk ke salam kantung.
BEBERAPA
JENIS KANTONG SEMAR YANG ADA DI INDONESIA
-
Nepenthes Klossii adalah salah
satu jenis kantong semar yang merupakan tumbuhan asli dan endemic PAPUA.
-
Nepenthes Bicalcarata adalah
salah satu jenis kantong semar yang terdapat di Kalimantan. Kantong Semar ini
juga ditemukan di Malaysia, dan Brunei Darussalam.
-
Nepenthes Pitopangii adalah
salah satu jenis semar endemic Sulawesi yang ada di Taman Nasional Lore Lindu.
-
Nepenthes Jamban adalah salah
satu jenis kantong semar di daerah Sumatera.
-
Nepenthes Gymnamphora adalah
spesies Nepenthes yangberhabitat di pulau Jawa dan Sumatera, dapat dijadikan
indikator iklim. Jika dalam suatu kawasan ditumbuhi oleh kantung semar jenis
ini , berarti kawasan tersebut memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi,
kelembapan diatas 75% dan tanahnya tidak subur. Selain itu merupakan sumber air
yang layak minum, tetapi untuk kantong yang masih tertutup. Jika kantong sudah
terbuka, air yang didalam kantung tersebut sudah terkontaminasi dengan bangkai
serangga yang masuk ke dalam.
Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada kantong semar tertutup.
Membuk aketika sudah dewasa. Saat memakan mangsanya, kantong ini menutup,
supaya proses pencernaan berjalan lancer dan tidak terganggu.
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu
berwarnha merah serta mampu menebarkan aroma manis yang memikat dan membuat
lengah calon manggsa. Binatang yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam
kantong semar yang licin. Lalu cairan asam (enzim proteolase) mencerna tubuh
mangsa itu yang kemudian diolah menjadi gram Pospat dan nitrat yang kemudian
diserap oleh kantong semar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar