BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses atau aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, penggunaaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Menurut Peter & Olson (2005), perilaku
konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990),
perilaku konsumen diartikan “ Those actions directly involved in obtaining,
consuming, and disposing of products and services, including the decision
processes that precede and follow this action” .
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” .
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” .
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya
1.2 Penelitian Konsumen sebagai Bidang
Dinamis
Perilaku
konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari
setiap konsumen, kelompok konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang
dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat
menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan
tampat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu
perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk
meraih konsumennya.
BAB 2 PEMBAHASAN
Contoh
kasus 1 :
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen
terhadap pembelian mie instan merk Indomie
Indonesia
sebagai negara berpenduduk besar telah menempatkan industri pangan sebagai
industri yang strategis baik dalam penyerapan pasar maupun penyediaan sumber
daya. Keragaman budaya dari ratusan suku bangsa yang tersebar di luasan wilayah
kepulauan Indonesia merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai tinggi.
Perilaku makan merupakan bagian penting pula dari adat istiadat di banyak suku
Bahkan makanan telah menjadi simbol kebudayaan dan berpotensi menjadi bagian
budaya nasional.
Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan kelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang cukup popular adalah mi instan. Keberadaan mi instan di Indonesia dirasakan cukup fenomenal.
Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan kelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang cukup popular adalah mi instan. Keberadaan mi instan di Indonesia dirasakan cukup fenomenal.
Indomie
sebagai pemimpin pasar mi instant telah melakukan banyak terobosan dalam
menjaga keutuhan pangsa pasar dan bahkan meningkatkannya. Salah satu produk
Indomie yang diluncurkan adalah dalam program Lintas Budaya Nusantara adalah
Indomie Selera Nusantara (ISN). ISN merupakan hasil dari pengembangan produk
yang mengangkat cita rasa makanan khas daerah di Indonesia. Selain itu, harga
yang cukup terjangkau dan variasi rasa yang beragam yang kemudian menyebabkan
konsumen untuk memutuskan membeli produk mie instan merk indomie. Serta
kualitas yang selalu terjaga sehingga konsumen tetap bertahan pada mie instan
merk indomie tersebut.
Contoh kasus 2 :
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi.Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
Ritual
budaya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di
berbagai daerah. Ritual menggambarkan prosedur budaya yang harus dilakukan oleh
sekelompok masyarakat agar bisa memenuhi tingkat budayanya. Dengan adanya
kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami beberapa
bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi
penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi
masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis
sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja.
Misalnya
saja pada sekelompok masyarakat di daerah Bali. Bali merupakan daerah yang
dikenal dengan kebudayaan dan adat istiadatnya yang masih sangat kental. Di
Bali sering kita lihat pelaksanaan upacara-upacara keaagamaan seperti ngaben,
upacara potong giginya dan lain sebagainya. Pada saat acara-acara ritual budaya
seperti itu, tingkat pembeliaan dan konsumsi sekelompok masyarakat menjadi
meningkat. Misalnya peningkatan pembeliaan buah-buahan sebagai pelengkap untuk
sesaji atau persembahan pada acara tersebut. Itulah salah satu factor pengaruh
kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi.
Contoh Kasus 3:
David (19) membutuhkan sebuah laptop untuk membantu
kinerjanya dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahannya.
Sesuai kebutuhan dan keinginannya David harus
melakukan pembelian padad produk laptop karena laptop terdiri dari bern=bagai
pilihan merk dan kualitas konsumen harus
memikirkan laptop dengan merk dan kualitas apa yang diinginkan supaya produk
yang di beli itu memuaskan dan penggunakan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan. Harga juga berpengaruh karena David berasal dari keluarga yang
sederhana. Jadi, hal utama yang dilakukan David adalah memcari informasi harga
laptop yang murah namun memiliki kualitas yang bagus juga. Teknologi yang sudah
semakin canggih bisa dimanfatkan untuk mencari informasi mengenai sebuah produk yang kita inginkan
yaitu melalui internet, bisa juga melalui media cetak dan media elektronik
lainnya. Informasi mengenai suatu prosuk juga bisa didapatkan melalui
pengalaman orang-orang di sekitar.
Mengapa David lebih memilih laptop dibandingakan PC?
Karena laptop memudahkan di bawa kemana-mana dan praktis. Keunggulan laptop
yang diinginkan David adalah yang mendukung Windows 7, Miscrosoft Office 2007,
baterai tahan lama, wifi, memory cukup besar, ukuran 10 inci dan harganya
terjangkau. Dan David memiliki dua pilihan alternatifnya yaitu Acer Aspire One
D260 dengan HP mini 100.
Dan David pun akhirnya memilih HP mini karena harganya
lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan a=Accer yang harga lebih mahal.
David membeli dengan tunai hasil tabungan dia dan tambangan dari orang tua.
David ternyata telah menjalakan sebuah proses pembelian dalam pencarian barang
yang menjadi keinginannya.
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Jadi,
berdasarkan contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan
keputusan oleh konsumen terhadap suatu produk yang akan dibelinya dipengaruhi
oleh
· Selera konsumen terhadap suatu produk
· Kualitas produk
· Harga
· Iklan produk yang menarik sehingga
konsumen tertarik untuk membelinya
Selain itu, cara untuk tetap
mempertahankan konsumen adalah dengan melakukan pengembangan produk dengan
variasi yang beragam.
Referensi
http://madedesthi.blogspot.com/2011/10/tugas-1-perilaku-konsumen-proses.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar