Senin, 08 Oktober 2012

Tugas Metode Riset ke 2


Analisis Jurnal 1 :

Judul               :

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LAYANAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, SERTA IMPLIKASI TERHADAP STRATEGI PEMASARAN CITY CHECK-IN TERMINAL JAKARTA

 

Pen garang    :

Ren i Heviandri, Ujang Sumarwan, Retnaningsih

- PT. RIDS Cemerlang Bogor

- Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut  Petanian Bogor

- Departement Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

Tema              :

Kepuasan Konsumen        

Abstrak           :

Penelitian ini bertujuan untuk :         (1) menganalisis segmentasi konsumen berdasarkan aspek demografi dan psikologi, (2) menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut layanan di Bandara Soekarno-Hatta, (3) menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut-atribut layanan CCT, dan (4)            memberi masukan untuk perumusan CCT. Berdasarkan  analisis CSI (Customer Satification Index)                 untuk kepuasan konsumen terhadap layanan check-in di Bandara Soekarno- Hatta, nilai index kepuasan konsumen terdahadap layanan check-in di Bandara Soekarno-Hatta sebesar 79,35 %, memperlihatkan bahwa konsumen sudah merasa puas dengan layanan di Bandara Soekarno-Hatta. Atribut-atribut yang dipersepsikan oleh  responden melekat pada layanan CCt adalah : (1) counter pelayanan check-in bersih dan rapih, (2) ruang tunggu yang nyaman, (3)informasi tentang keberangkatan / kedatangan, (4) penampilan karyawan rapih dan menarik, (5) lokasi CCt yang strategis, (6) tersedia fasilitas umum (tempat ibadah, toilet, dll), (7) kemudahan akses menuju lokasi CCT, (8) kemudahan melakukan check-in, (9) pelayanan bagasi cepat dan aman, (10) pelayanan cepat, (11) keramahan karyawan, (12) kesopanan karyawan, (13) profesionalisme karyawan, dan (14)  penyampaian infformasi dengan jelas dan akurat.

 

Latar Belakang             :

Sejak diberlakukannya kebijakan deregulasi penerbangan nasional tahun 2000, pasar penerbangan di dalam negeri mengalami perkembangan yang sangat pesat. Indikatornya adalah semakin banyaknya jumlah perusahaan penerbangan baru beroperasi dan meningkat tajamnya jumlah penumpang. Jumlah perusahaan penerbangan berjadwal mengalami penambahan sebanyak 39 perusahaan sampai dengan bulan April 2008. Jumlah penumpang naik dengan sangat tajam menjadi sekitar 39 juta pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu sejumlah 35,6 juta.

Menurut prediksi Dirjen Perhubungan Udara, pada tahun 2010 jumlah orang yang berpergian dengan menggunakan jasa pernerbangan akan lebih dari 50 juta. Penyebab utama meningkatnya jumlah penumpang dalam kurun waktu lima tahun pasca krisis moneter di Indonesia adalah tesedianya banyak pilihan perusahaan penerbangan, frekuensi atau pilihan waktu terbang variatif dan yang terpenting adalah adanya tawaran tarif murah dari perusahaan penerbangan tersebut.

Peningkatan jumlah pengguna penerbangan tidak diikuti dengan pembambahan infrakstruktur bandara, ketika dibangun, Terminal I dan II hanya diperhitungkan menampung 18 juta penumpang per tahun, kini bandara tersebut harus melayani lebih dari 32 juta penumpang per tahun. Un tuk mengurangi kepadatan di Bandara beberapa perusahaan penerbangan seperti Garuda Indonesia, dan Lion Air sudah memberikan layanan check-in ditengah kota walau hanya sebatas proses pelaporan diri untuk mendapatkan tempat duduk.

Sebuah peluang usaha / bisnis sebagai dampak multiefek industri pernerbangan dengan meningkatnya jumlah pengguna jasa penerbangan, berkurangnya pelayanan yang diberikan perusahaan penerbangan sebagai akibat daaari efesiensi, serta kepadatan Bandara Soekarno-Hatta adalah bisnis / usaha City Check-in Terminal.

CCT yang dikelola oleh sebuah perusahaan swasta sudah pernah diadakan pada tahun 2006, berlokasi di Pekan Raya Jakarta-Kemayoran, perusahaan mengusung konsep common use, dimana  pada umumnya airline menyediakan fasilitass check-in hanya untuk pelanggan penerbangannya, maka dengan konsep ini disatu lokasi semua penerbangan swasta nasional hadir, sehingga memudahkan konsumen penerbangan untuk melakukan proses pembelian tiket, check-in, penimbangan bagasi, pembayaran airport tax, serta sarana transportasi dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun sangat disayangkan, usaha tersebut tidak berkembang seperti yang diharapkan, ada beberapa masalah yang jadi kendala, masalah utama adalah lokasi CCT di Kemyoran yang  terlalu dekat dengan Bandara Soekarno- Hatta, akses dari lokasi CCT sulit karena tidak dilalui oleh kendaraan umum. Disamping itu ada beberapa kendala lainnya, seperti kurangnya promosi dan sosialisasi sehingga banyak pengguna penerbangan yang belum mengetahui apa manfaat dan keuntungan menggunakan fasilitas CCT.

Masalah         :

1.       Bagaimana Segmentasi Konsumen penerbangan berdasarkan asepek demografi dan psikografi??

2.       Apakah fasilitas dan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta telah sesuai dengan harapan konsumen dan kebutuhan konsumen??

Tujuan                        :

1.       Untuk menganalisis segmentasi konsumen penerbangan bedasarkan aspek demografi dan psikografi.

2.       Untuk menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut layanan di Bandara Seokarno-Hatta.

 

Metodelogi     :

·         Data : Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari pengguna penerbangan Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia yang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hattaa.

Analisis dan Hasil          :

Penerbangan

Penerbangan merupakan modal transportasi yang banyak sekali memberikan pelayanan kepada  para penumpangnya. Secara umum ada dua jenis pelayanan yang diberikan oleh suatu maskapai penerbangan kepada penumpangnya yaitu pelayanan di darat atau bisa di kenal dengan nama ground handling service dan pelayanan di dalam pesawat atau biasa dikenal dengan nama inflight service.

Pelayanan di Bandara, meliputi  :

·         Pelayanan check-in : penumpang pada umumnya mengharapkan penanganan check-in yang cepat, ramah, sopan, serta efisien dalam pengalokasian tempat duduk, penanganan transfer, dam pananganan bagasi.

·         Trasfer penumpang dan bagasi : yang akan meneruskan     perjalanannya pada penerbangan lanjutan memerlukan ketepatan, kecepatan, ketelitian.

·         Ruang tunggu : interior ruang tunggu yang nyaman, makanan atau minuman yang istimewa, pelayanan superior, dan fasilitas yang lengkap ditawari oleh maskapai penerbangan untuk menjaring penumpang.

·         Penyerahan bagasi : maskapai penerbangan harus mengussahakan agar bagasi segera dapat diterima saat penumpang tiba di tempat tujuan.

http://jma.mb.ipb.ac.id/uploads/pdf/oktober2009-renihevriandri-ujangsumarwan-retnaningsih.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar